7 Fakta Berbahaya Membakar Sampah

Sampah memang unik. Mengapa ? Karena dengan sampah kita bersahabat dan dengan sampah pula kita bisa berseteru. Demikian pula dengan kebiasaan membakar sampah yang masih menjadi kebiasaan banyak ora

ng. Selain cepat, cara ini juga dianggap hemat untuk mengurangi sampah atau benda yang ingin dihilangkan. Padahal cara tersebut memiliki sejumlah bahaya bagi manusia maupun lingkungan.

Berikut ini tujuh fakta berbahaya dari aktivitas membakar sampah:

Pada umumnya, terutama sampah dari rumah dibakar secara serampangan. Kegiatan ini akan menghasilkan karbomonoksida (CO) yang bila terhirup manusia dapat mengganggu fungsi kerja hemoglobin (sel darah merah) yang semestinya mengangkut dan mengedarkan oksigen (O2) ke seluruh tubuh. Kekurangan O2 ini bisa menimbulkan kematian. Sebagai gambaran kasar, satu ton sampah yang dibakar akan berpotensi menghasilkan gas CO sebanyak 30 kg.
Asap dari pembakaran sampah plastik akan menghasilkan senyawa kimia dioksin atau zat yang bisa digunakan sebagai herbisida (racun tumbuhan). Selain itu, proses tersebut juga dapat menghasilkan fosgen atau gas beracun berbahaya yang pernah digunakan sebagai senjata pembunuh pada masa Perang Dunia pertama.
Hasil pembakaran sampah yang mengandung klorin dapat menghasilkan 75 jenis zat beracun lain.
Asap dari pembakaran sampah mengandung benzopirena (gas beracun penyerang jantung) sebanyak 350 kali. Zat ini ditengarai sebagai biang keladi penyebab kanker dan hidrokarbon berbahaya (seperti asam cuka) penyebab iritasi.
Membakar kayu juga dapat menghasilkan senyawa yang mengakibatkan kanker. Sedangkan melamin dapat menghasilkan formaldehida (formalin) bila dibakar dengan suplai oksigen yang banyak atau HCN (asam sianida) bila kurang oksigen.
Pembakaran sampah di area terbuka dapat menghasilkan partikel debu halus atau Particulate Matter (PM) yang mencapai level PM 10 (10 mikron). Dengan tingkatan tersebut, zat ini tidak dapat disaring oleh alat pernapasan manusia, sehingga bisa masuk ke paru-paru dan mengakibatkan gangguan pernapasan.
Pembakaran sampah dapat menyebabkan kabut asap yang tebal dan mengurangi jarak pandang dan kenyamanan di lingkungan tempat tinggal. Yang lebih parah, bisa memicu terjadinya kebakaran dengan skala lebih besar. Kita tentu masih ingat terjadinya kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan yang menyebabkan kapal laut menabrak tebing dan menghentikan aktivitas penerbangan komersial di beberapa bandara.
Oleh karena itu, marilah kita mengelola limbah rumah tangga secara bijak, agar tidak membahayakan manusia dan selalu menjaga kenyamanan lingkungan.

(sehat/ZM/majalahkesehatan)

 

Namaku Penni

Lengkapnya : Pennisetum purpureum alias Rumput Gajah Mini,
aku adalah jenis rumput-rumputan, familyku bernama Graminae, dari Ordo Orchidaceae.
Aku tidak sesempurna manusia atau beberapa jenis hewan karena aku hanyalah tumbuhan.
Aku tidak memiliki otak, jadi tidak bisa berpikir, tidak mempunyai kaki, jadi tidak bisa kemana-mana, tidak punya tangan, jadi tidak mampu bekerja.
Aku tidak sekomplit manusia yang memiliki segalanya.
Aku hanya rumput, yang biasa diinjak dan tidak banyak orang yang mengenaliku apalagi yang menghargaiku, aku bahkan sering dicampakkan, dicabuti dan dibuang begitu saja.
Tapi, Aku senang karena begini-begini, ada juga manusia yang merawatku dengan baik karena suka dengan keindahan yang kuciptakan di halamannya, suka dengan keempukanku sehingga manusia sering berbaring di atasku.
Malah ada juga yang memanfaatkan perakaranku yang kuat untuk
lapangan sepakbola dan lapangan golf.
Tanah tempat tumbuhku menjadi wadah penangkapan air hujan, sehingga manusia tidak kekurangan air tanah yang sehat untuk berbagai keperluan. Akupun menjaga tanah itu dari run off agar tanah tidak tergerus oleh air.
Kalau di daerah tempat asalku di pedalaman sana, malah aku juga menjadi makanan yang enak bagi beberapa ternak seperti sapi.
Ssst, yang luarbiasa bagiku, kata ahli psikologi, dari keindahan yang kumiliki jika dihampar di halaman, mampu memberi terapi khusus, untuk memberikan ketenangan, ketentraman dan kesejukan bagi yang memandangnya.
Hitung-hitung, lumayan juga kegunaanku sebagai makhlukNYA, walaupun aku jauh dari kesempurnaan manusia.

Aku selalu berdoa ( lihatlah daunku yang selalu menengadah ke atas), moga-moga aku tetap dapat bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya mahluk.
Walaupun aku hanya tumbuhan kecil,

aku Penni,,,, Pennisetum purpureum.

(sehat/YBA)

Jaga Kesehatan, Jaga Lingkungan Hidup Anda

Hari ini, tanggal 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia, karena pada tanggal tersebut di tahun 1972 untuk pertamakalinya diselenggarakan konperensi mengenai lingkungan hidup di stockholm oleh PBB menanggapi kesadaran dan kekhawatiran yang semakin tinggi dari negara-negara Barat tentang pengaruh buruk industrialisasi terhadap kondisi kesehatan mahluk hidup.
Mungkin ada diantara kita yang belum menyadari soal dampak lingkungan hidup  pada kesehatan? atau menganggap bahwa untuk membentuk sifat serta tumbuh dan berkembang dengan sehat,  manusia hanya dipengaruhi oleh faktor genetis (keturunan) saja?. Mulai Minggu ini sehat mencoba menyajikan tulisan tentang ; arti dan pengaruh lingkungan hidup bagi manusia terutama terkait masalah kesehatan serta berusaha menampilkan tentang bagaimana menjaga dan atau meningkatkan  kualitas lingkungan agar tetap sehat yang dikutip dari beberapa sumber berupa buku, artikel dan sebagainya.  Agar tulisan tidak terlampau panjang, maka kami akan menyajikannya dalam beberapa bagian dan diposting pada minggu-minggu berikut.

Minggu ini sehat menampilkan Bagian I, yakni tentang Arti Lingkungan Hidup Bagi Manusia sebagaimana dapat Anda simak berikut ini.

Arti Lingkungan Hidup Bagi Manusia

Manusia hidup di bumi ini tidak sendirian, melainkan bersama dengan mahluk lain yaitu tumbuhan, hewan dan jasad renik. Mahluk hidup yang lain tersebut bukanlah sekedar hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia karena tanpa mereka manusia tidaklah dapat hidup.  Coba pikirkan jika di bumi ini tidak ada tumbuhan dan hewan, dari manakah kita mendapatkan oksigen dan makanan? Baca pos ini lebih lanjut