Swasta Didorong Perluas Layanan Jamkesmas

Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengajak rumah sakit-rumah sakit swasta meningkatkan jumlah layanan kelas III. Rumah sakit swasta juga diminta bekerja sama menerima pasien dengan layanan Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Asuransi Kesehatan.

“Saat ini, baru 300-an rumah sakit yang ikut program Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) dan Askes. Kami harap peranan swasta di sini diperluas,” ucap Endang di sela pertemuan bulanan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Tenaga Kerja, Pendidikan, dan Kesehatan, Rabu (23/11/2011), di Jakarta. Baca pos ini lebih lanjut

Menkes Resmikan Rumahsakit Bagi Kaum Dhuafa

Rumah sakit mempunyai kewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang aman bermutu, efektif, dan tidak diskriminatif serta berorientasi pada kepentingan pasien.

Rumah sakit adalah garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat selainĀ  pelayanan dasar yang dilaksanakan Puskesmas dan Posyandu.

Demikian disampaikan Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH pada peresmian Rumah Sakit Islam (RSI) Sari Asih Ar-Rahmah dan Rumah Sakit Sari Asih Ciputat yang bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun Rumah Sakit (RS) Sari Asih ke-30, di Tangerang (15/6).

(sehat/ZM/sehatnews)

Berobat Keluar Negeri Sembuhnya Dengan Dokter Lokal

Siapa bilang pengobatan di luar negeri selalu lebih baik? Seorang dosen yang sudah berobat bolak balik luar negeri justru menemukan dokter dan pengobatan terbaik untuk cangkok hatinya ada di Indonesia.

Orang tersebut adalah Nidjat Ibrahim, dosen wanita yang mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti sejak 30 tahun lalu.

Nidjat yang lahir di Solo 64 tahun lalu merupakan pasien kedua dalam proyek terbesar yang melakukan transplantasi atauĀ cangkok hati di RS Puri Indah, Kembangan, Jakarta, pada 17 Desember 2010. Operasi tersebut memakan waktu sekitar 13 jam.

Nidjat mengetahui bahwa dirinya menderita sirosis (pengerasan hati) pada tahun 2001, tapi ia sama sekali tidak merasakan keluhan apa-apa karena sangat gila kerja (workaholic). Baca pos ini lebih lanjut

Bayi Tanpa Anus Itu Sekarang Ingin Jadi Dokter

Air mata syukur hadir di tengah keluarga AA Swarna (42 ) dan Rohdah (40 ), pasangan suami-istri dari Kedaung, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Rasa syukur itu hadir karena pertolongan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) yang tiada henti untuk kesehatan anak kelima mereka yang bernama Nur Aisyah (9). Sang putri kini duduk di kelas 3 di SD 03 Ciputat. Aisyah adalah pasien bedah pertama LKC pada awal berdirinya.

Rohdah berkisah, ketika janin Aisyah berusia 3 bulan, dia mengalami pendarahan. Ketika itu dia sempat mendapat pertolongan bidan dan alhamdulillah kandungannya selamat hingga 9 bulan. Dia pun melahirkan Aisyah dengan normal. Hanya saja, Rohdah harus ikhlas menerima anak perempuannya itu lahir tanpa anus. Baca pos ini lebih lanjut